Bedah Keunggulan BNI (BBNI), Sahamnya Termurah di Kelas Bank Besar
Tuesday, March 19, 2024       08:45 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Bank Negara Indonesia Tbk ( BBNI ) atau BNI mencatatkan kinerja gemilang sepanjang 2023 dan memantapkan posisinya sebagai bank domestik yang kompetitif di skala global.
Meski begitu, saham BBNI ternyata paling murah di kelas bank besar. Padahal, bank pelat merah ini memiliki sejumlah keunggulan dan merupakan bank lokal dengan kapasitas global.
BNI mencetaklaba bersih Rp 20,9 triliun sepanjang 2023, melesat 14,2% dibandingkan 2022 yang sebesar Rp 18,3 triliun. Ini dikontribusikan oleh perbaikan fundamental, seperti peningkatan fee-based income , efisiensi operasional, hingga kualitas aset. BNI mencatatkan penurunan rasio non performing loan (NPL) di posisi 2,14% dan rasio kredit dalam risiko atau loan at risk (LAR) turun menjadi 12,9% pada 2023.
Riset Maybank Sekuritas mengungkapkan, fokus BNI menjaga kualitas kredit dapat membantu perseroan untuk meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan.
"Kami yakin ROE ( return on equity ) BNI akan meningkat dengan perkiraan rata-rata 15,6% sepanjang 2024-2026," tulis analis Maybank Sekuritas Faiq Asad dan Jeffrosenberg Chenlim dalam risetnya, dikutip pada Selasa (19/3/2024).
Sementara itu, analis Buana Capital James Stanley Widjaja mengungkapkan, dengan target pertumbuhan kredit 9-11% dan net interest margin (NIM) sebesar 4,5%, emiten berkode saham BBNI tersebut memiliki potensi yang mumpuni. Target pertumbuhan kredit ini akan didorong oleh segmen korporasi dan konsumen, serta kredit UMKM .
Penurunan biaya kredit, demikian Stanley, juga bisa berperan positif, dengan target di bawah 1,4% dan 1% pada 2025. Ini akan mendorong kinerja BBNI makin terpacu.
Selain keunggulan dari sisi fundamental, BBNI memiliki keunggulan lain yang mampu menarik investor, yakni valuasinya masih murah dibanding bank besar lain. Berdasarkan data RTI, saham BBNI secara year to date (ytd) meningkat 14,42%, 34,06% dalam 6 bulan terakhir, dan 16,04% dalam tiga bulan terakhir.
Pada perdagangan 13 Maret 2024, saham BBNI sempat menyentuh Rp 6.225 dan mengukir rekor di Rp 6.250. Hal ini menandakan saham BBNI masih menarik bagi investor dan berpotensi menghasilkan cuan.
Bahkan dibandingkan dengan peers , valuasi BBNI masih murah dan memiliki ruang lebih untuk kenaikan harga saham. Seperti diketahui, jika PBV atau price to book value di atas dua kali, artinya harga saham sudah dua kali lipat dibandingkan kekayaan bersih suatu perusahaan.
Artinya, PBV 2 kali menujukkan harga saham lebih mahal dibandingkan dari modal bersihnya. Saat ini, PBV BBNI tercatat 1,53 kali dan menjadi yang 'paling murah' dibandingkan para pesaing di segmen KBMI IV rata-ratadua kali.
Rekomendasi dan Target Harga Saham
Selain keunggulan dari sisi fundamental dan valuasi, BBNI memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bank lain, yakni layanan berskala global. Seperti diketahui, BBNI mendapatkan mandat sebagai bank kelas global dengan banyak kantor cabang di luar negeri.
Saat ini, BBNI memiliki kantor jaringan di tujuh negara dan mampu memfasilitasi kebutuhan transaksi, tabungan, hingga pembiayaan bagi diaspora di 26 negara.
BBNI memiliki jaringan global di Singapura, lalu Tokyo, Osaka (Jepang), Seoul (Korea Selatan), New York (Amerika Serikat), London (Inggris), Amsterdam (Belanda), dan Hong Kong.
Bahkan BBNI menjadi satu-satunya bank asal Indonesia yang memiliki lisensi cabang penuh di Hong Kong dan London. Untuk itu, kelebihan ini semakin menguatkan BBNI sebagai bank global asal Indonesia.
Sejalan dengan itu, beberapa analis memasang target harga tinggi untuk saham BBNI dengan rekomendasi buy . Misalnya, BinaArtha Sekuritas mematoktarget harga BBNI Rp 7.000 dengan rekomendasi buy , Buana Capital menyematkan buy dengan target harga Rp 6.600, NH Korindo Sekuritas juga buy dengan target harga Rp 6.475, dan Ciptadana Sekuritas Asia merekomendasikan buy dengan target harga Rp 6.300.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM